"Musim-Musim Berlalu" di Mata Seorang Travel Writer
Sore ini di bibir Laut Sawu terasa seperti berdiri di tepi Sungai Neva, St Petersburg (Russia). Tidak ada similaritas sama sekali sebenarnya, hanya kilau riak air dan langit yg agak sendu ini mengingatkan pada momen 'Bili Nochi' (Belye Nochi) yang sempat saya rasakan di kota sebelah utara Russia itu - kira kira bulan Juni 7 tahun lampau. Sekonyong, muncul lagi kenangan 23 jembatan mekanik di Sungai Neva yg terangkat memberi jalan bagi kapal-kapal pesiar pada jam 1 dini hari.
Oh, betapa perjalanan demi perjalanan dilakukan telah membuat banyak cerita lama tergencet di lapisan memori yg ke sekian.
Syukurlah sore ini ada "MUSIM MUSIM BERLALU", sebuah buku yang masih sangat baru dikirimkan oleh penulisnya Tuang Milto Seran, berisi catatan perjalanannya dari kota ke kota di Russia (Penulisnya saat ini tinggal di Russia). Meskipun perjalanan di St. Petersburg singkat ceritanya dalam buku ini, saya tetap bisa membayangkan lagi bagaimana rupa bekas ibukota Russia itu. Mengingat lagi langkah tergesah saya keluar dari stasiun Moskavskaya yang berada di jantung kota, Nevsky Prospekt. Ke arah baratnya saya bersua hotel besar Nevsky Palace yang di belakangnya berdiri gereja kuning putih Vladimirskaya. Tak jauh dari situ, Sungai Fontanka berhias empat menara Lomonosov! Tiba-tiba saya mengingat lagi detail detail kota itu,dan menyadari bahwa telah banyak musim-musim yang datang dan pergi.
Terimakasih, tuang.
Syukurlah sore ini ada "MUSIM MUSIM BERLALU", sebuah buku yang masih sangat baru dikirimkan oleh penulisnya Tuang Milto Seran, berisi catatan perjalanannya dari kota ke kota di Russia (Penulisnya saat ini tinggal di Russia). Meskipun perjalanan di St. Petersburg singkat ceritanya dalam buku ini, saya tetap bisa membayangkan lagi bagaimana rupa bekas ibukota Russia itu. Mengingat lagi langkah tergesah saya keluar dari stasiun Moskavskaya yang berada di jantung kota, Nevsky Prospekt. Ke arah baratnya saya bersua hotel besar Nevsky Palace yang di belakangnya berdiri gereja kuning putih Vladimirskaya. Tak jauh dari situ, Sungai Fontanka berhias empat menara Lomonosov! Tiba-tiba saya mengingat lagi detail detail kota itu,dan menyadari bahwa telah banyak musim-musim yang datang dan pergi.
Terimakasih, tuang.
**
"MUSIM MUSIM BERLALU"
Penulis : Milto Seran
Penerbit : Nusa Indah
Penerbit : Nusa Indah
Dirilis Agustus bulan lalu. So, masih fresh! (Bisa dipesan atau dibeli di TB Nusa Indah Penerbit).
Yang saya sukai dari buku ini adalah meskipun berkisah tentang hidup di kota-kota Rusia, namun selalu ada flashback tentang kampung halaman, tempat serta peristiwa yang terkait muasal sang penulis sebagai orang Timor, ..beberapa tokoh & kejadian dalam buku ini kita kenal😉😉😉.
**
Sore ini di bibir Laut Sawu, musim musim (tidak jadi) berlalu karena buku ini. Kekal.
click more: https://issuu.com/xpressair.inflight-magazine/docs/xpress_air_inflight_magazine_-_sept/14
Yang saya sukai dari buku ini adalah meskipun berkisah tentang hidup di kota-kota Rusia, namun selalu ada flashback tentang kampung halaman, tempat serta peristiwa yang terkait muasal sang penulis sebagai orang Timor, ..beberapa tokoh & kejadian dalam buku ini kita kenal😉😉😉.
**
Sore ini di bibir Laut Sawu, musim musim (tidak jadi) berlalu karena buku ini. Kekal.
click more: https://issuu.com/xpressair.inflight-magazine/docs/xpress_air_inflight_magazine_-_sept/14
Comments
Post a Comment