Jurnal dan Sport Otak


Picture: thewritepractice.com (quote: author and poet, Erin Bow)


                 Setiap kali melakukan perjalanan, satu hal yang selalu menarik untuk saya adalah "menulis". Kebetulan pada satu masa teman-teman dan saya diwajibkan untuk menulis dan merefleksikan setiap peristiwa yang dialami dari hari ke hari (menulis jurnal). Bahkan seorang guru spiritual pernah bikin saya terheran-heran lantaran dia memilih menghitung semua pintu dan jendela di biara yang jauh dari keramaian kota itu lalu menulis tentangnya. 

                Saya bertanya, "Mengapa harus menghitung semua pintu dan jendela?" Dia tersenyum dan menjawab, "Itu adalah latihan kesadaran." Sebuah praktik merawat kepekaan terhadap lingkungan (A mindfulness practice). Dia lalu menambahkan, "Kamu mestinya selalu menyadari tempat dan lingkungan di mana kamu tinggal hingga detail-detailnya yang amat sederhana." Saya tetap heran, karena selalu gagal dalam hal ini.


                Saya menatap matanya, mengangguk-angguk dengan pandangan kosong antara setuju dan tak paham. Cuma saya ingat Eli Cohen atau lengkapnya Eliyahu Ben-Shaul Cohen. Dia pernah diuji dengan cara yang tak biasa. Dia diwajibkan untuk menghafal semua Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)  atau yang sering disebut "Nopol" setiap mobil yang lewat di depan rumah dan kemudian melakukan ujian dengan menyebutkan ulang secara tepat. Satu bentuk ujian dan serentak latihan "mengingat", latihan "kesadaran" yang luar biasa. Namun itulah tuntutan untuk seorang agen Mossad. Eli Cohen kemudian menjadi salah satu mata-mata jenius dan terbesar sepanjang masa.

                Menulis jurnal barangkali untuk banyak orang adalah hal remeh yang tidak perlu dijalankan. Bagi saya menulis jurnal adalah latihan "kesadaran", latihan "mengingat", semacam "sport otak" begitu.***


Comments

Popular Posts